Jumat, 05 Mei 2017

HALO JEPANG! EDISI TOKYO (EPS-1)

image1.JPG
Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta Jakarta

HALO JEPANG!! EDISI TOKYO 
(Eps-1)

“Setiap perjalanan akan memberikan sebuah kesan dan pelajaran, disana ada tentang rasa syukur kepada Sang Pencipta, Toleransi, dan Memaknai tentang bagaimana Kita harus Menghargai banyak hal”

Perjalanan yang baik diawali dengan perencanaan yang matang, gak cuman tentang perjalanan kehidupan menjadi sukses yang butuh rencana matang, tapi sekedar menghibur diri memberikan hak tubuh untuk berjalan-jalan juga butuh perencanaan matang supaya liburan itu beneran menghilangkan stress bukannya nambahin stress.

Alhamdulillah, tahun ini berkesempatan lagi buat lihat Negeri Sakura yang kedua kalinya. Bedanya tahun ini udah nyoba pakai biaya sendiri. Perjalanan ke Jepang udah di susun serapih mungkin sama kakak ipar gue dari tahun 2016. Kita akan pergi ke Tokyo, Kyoto dan terakhir pulang melalui kota Osaka. Gue pengen banget berbagi cerita sama kalian tentang perjalanan gue kemarin di bulan April yang kurang lebih selama 11 Hari di Negeri Matahari Terbit.

Perasaan ketika berangkat tanggal 17 April 2017 hari Senin, 1 bulan yang lalu itu seneng banget. Gak sabar buat langsung nyampe di Narita International Airport Tokyo. Gue beda penerbangan dengan abang gue dan keluarganya, gue pergi bertiga sama nyokap, sama adek pake penerbangan Garuda Indonesia yan Boarding jam 8 malem tapi transit dulu di Denpasar, nah jadi cerita selengkapanya begini deh…

Ketika Halo yang Ke-2 untuk Sakura yang Cantik di negeri Matahari Terbit….

Berangkat ke Negara dengan musim yang berbeda dengan Indonesia punya rasa sensasi tersendiri khususnya ketika packing berlangsung. Setelah browsing keadaan cuaca di Jepang saat itu maka banyak hal banget yang perlu disiapkan. April di Jepang memiliki suhu sekitar 11 – 15 derajat celcius, oleh karena itu dari Indonesia udah siap bawa coat-coat yang tebal dan gak terlalu tebal supaya gak kedinginan lagi kayak pas ke Jepang pertama kali tahun 2015, yang bener-bener saltum. Xixixi. Saking takutnya kedinginan, gue dan mama sampe bawa coat 6 biji (padahal nyampe sana yang dipake itu-itu aja, hehehe) alhasil koper bawaan jadi berat banget dan banyak. Tapi menurut gue masih standar sih, hehe. Kita bawa tiga koper! Nah gue ada tips buat packing perjalanan jauh yang butuh baju banyak dan bawa jaket banyak, yaitu:
1. Menggunakan plastic Vacuum yang bisa kalian dapatkan dengan mudah di Online atau di Ace Hardware guys. (Nb: ini efektif bangetttt!!! REKOMEN!)
2. Terus kalau emang niatnya disana mau backpack tolong jangan ngikutin gue yang bawa baju kebanyakan, jadi gak minimalis bawaannya, hehehe.
3. Abis itu cara packing Vacuum Plastic yang benar adalah kalian masukin dulu Plasticnya ke koper supaya bisa langsung membentuk luas/ukuran koper, baru abis itu dimasukin bajunya, boleh pake cara bajunya digulung.
4. Jangan lupa bawa tas kosong buat isi oleh-oleh (HAHAHA)
image1.JPG
Itu dia Plastik Vacuum, yang ungu di tengah itu lubang buat
mesin vacuumnya menghisap udara di plastik

Penerbangan Indonesia – Jepang ke Narita menggunakanan Garuda Indonesia harus transit terlebih dahulu di Denpasar sekitar 1 – 2 Jam. Gue berangkat dari rumah udah dari jam 3 sore, nyampe bandara Terminal 3 sekitar pukul setengah 5an jadi masih bisa santai jalannya. Alhamdulillah, langsung udah boleh check-in, jadi udah lega gak bawa barang-barang koper yang so heavy itu. Perjalanan Jakarta-Denpasar hanyak sekitar 1 Jam 30 menitan. Sampai di Denpasar langsung masuk imigrasi lagi dan itu memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang, Alhasil nunggu di waiting room untuk boarding lagi ke jepang cuman sekitar 1 Jam doang.

Sebenarnya gue gak suka naik pesawat kelamaan, karena di pesawat lama gue gak tenang dan gelisah apalagi kalau Perser pesawatnya bilang suruh kembali ketempat duduk karena cuaca di luar sedang buruk, fyuuhh. Dan itu selalu terjadi beberapa kali selama 7 jam perjalanan Denpasar-Narita. Untungnya, karena itu penerbangan malam, gue bisa tidur buat ngalahin kegelisahan, hehe.

Sekitar pukul 08.00 waktu Jepang, atau pukul 06.00 waktu Indonesia kita udah landing dengan selamat di Narita Int Airport pada tanggal 18 April 2017. Yeaaayyyy!! Kesan pertama gue adalah, Ternyata gak sedingin yang gue bayangkan! Kesan selanjutnya adalah, Narita gak sebagus Haneda Int Airport, mungkin karena ini airport tertua Tokyo kali ya. Tapi overall ingatan gue dua tahun silam tetang Jepang masih samaa!! Orang-orangnya sangat well service, cekatan, cepat, dan disiplin! Keliatan pas antri imigrasi, saat itu penuh banget, mungkin karena berbarengan sama Konser Coldplay Tokyo, jadi banyak banget turis asingnya, Nah! Untuk mencegah antrian yang panjang dan lama, pegawai Imigrasi sigap banget bikin counter tambahan kayak counter kecil di tengah-tengah untuk nyicil beberapa pengecekan dokumen, jadi nanti di counter final lebih cepat lagi, WOW!.

Tanggal 18 April itu agendanya gak ada apa – apa, hanya check in hotel. Oia yang membedakan tahun ini sama dua tahun silam adalah, penginapanya!! Karna kali ini jalan-jalannya rombongan jadi kita memilih menginap di Air BnB ATAU Apato (Re:Apartemen) orang jepang. Kita tinggal di daerah Shinjuku. Atau stasiun terdekat dengan apartemen kita adalah Wakamatsu-Kawada Station. Yang keluarnya atau pintu Exitnya Kawada Exit. Jalan dari station ke apartemen cuman butuh waktu 5 menit doang. Oia transportasi andalan kita adalah KERETA, SUBWAY kalau di Tokyo. Jadi kalau dari airport kita langsung naik kereta ke arah Shinjuku Station. FYI Route kereta TOKYO kalau kalian perhatiin itu ruwet abis kayak benang ruwet, karena di Tokyo sendiri untuk jenis kereta itu ada macem-macem, ada JR Line, ada Subway Line dsb, tapi guys tenang aja, tidak seribet itu sebenarnya. Kalau di Jakarta sering naik KRL agak membantu kok, yang penting intinya kita tahu station akhir yang mau kita tuju itu apa, nanti tingal kita susun perjalanannya pake jalur mana aja, tinggal lihat petanya kok.

Untuk tiket kereta sendiri kita pakai Tokyo Day Pass 72 Hour atau 3 hari dan pakai JR PASS untuk perjalanan keluar kotanya. Pembelian tiket bisa pakai online dari Indonesia, bisa juga beli langsung di stasiun. Untuk pembelian tiket biasa tanpa yang paket-paket gitu kita bisa self service di mesin ticketing, tenaangg ada englishnya kok. Mudah banget penggunaan mesinnya.
1. Atur bahasa dulu jadi English
2. Pilih adult ticket yang kita mau beli berapa, 1 atau 2 atau 3, biasanya tombolnya bentuk orang gitu ada berapa orang, tinggal klik
3. Trus pilih harga tiket yang kita mau beli. Kita bisa lihat di papan besar di atas ticketing, kita mau ke stasiun mana dan harganya berapa, anyway kalau dalam perjalanan kita butuh mengganti line (ada beberapa line berbeda yang perlu dilaluin), kita gak bisa beli tiket langsung ke stasiun akhir, maksudnya adalah kita harus membeli tiket untuk satu line dulu, setelah itu di stasiun tersebut kita transit, exit terlebih dahulu baru beli tiket baru untuk ganti line (khususnya kalau ganti jenis kereta). Tapi ada beberapa yang bisa tidak perlu keluar exit tapi tiketnya langsung ke stasiun akhir walaupun berganti line. 

image4.JPG
Stasiun terpadat Tokyo (Shinjuku Station) 

Air BnB di Tokyo cukup mahal dibandingkan di kota Kyoto atau Osaka, jadinya apato yang didapatkan cukup kecil untuk 11 orang dewasa dan 3 balita yang luasnya hanya 51 meter persegi hehe, tapi kalau di huni hanya 5 – 6 orang masih sangat nyaman. Satu apartemen ada 3 ruang tempat tidur dengan kasur double bed, satu kamar mandi plus ruang menyuci, dapur dan tempat menonton TV. Walaupun minimalis, gue sangat suka sama layoutnya,

DAN yang perlu di ingat!!!! Di mana – mana, di Jepang setiap rumah atau suatu kawasan dsb, selalu ada tempat sampah yang di pisah-pisah sesuai kategori. Kalau di rumah, ada 2! Satu untuk botol plastik, kaleng dan kaca, yang satunya untuk rubbish selain itu! DAN PERATURAN ITU SANGAT KETAT GUYS!!! KALAU ENGGAK DI LAKUIN KITA BAKAL DI COMPLAINT! Soalnya gue mengalami itu, hehehehe. Di hari terakhir gue tugas membuang sampah kedepan apato, itu kondisinya udah kita pisahin loh, tapi terus ada nenek-nenek jepang menghampiri gue sambil nunjuk-nunjuk sampah yang gue pegang sambil nyerocos pake bahasa jepang yang gue gatau maksudnya apa! Yang gue tangkep dari gerakannya adalah ternyata di plastik botol-botol yang gue bawa masih ada sampah selain botol, kaleng dan kaca, alhasil selama kurang lebih 5 menit gue di cerocosin pake bahasa jepang yang gue gak ngerti maksudnya apa, dia cuman bilang yang gue inget DAME DAME DAME! Yang emudian hari gue tau DAME artinya tidak boleh melakukan hal tersebut, ahahahaha!! Gue yang di cerocosin awalnya bales pake bahasa inggris, please English I don’t know what do you mean?? (TERIMAKASIH Justin Bieber atas lagunya), lama-lama gue kesel dia ngomong terus padahal gue udah paham maksudnya apa, gue bales aja pake bahasa indo hahaha sambil mangguk-mangguk dan gak lama dia pergi. Jadi guys seketat ituuuu.
image3.JPG
OOTD depan Air BnB (Trust Homes)

Well, Perjalanan gue di Jepang masih panjang bingitzz, lanjut nanti di episode selanjutnya yaaahh…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar