Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta Jakarta |
HALO JEPANG!! EDISI TOKYO
(Eps-1)
“Setiap perjalanan akan
memberikan sebuah kesan dan pelajaran, disana ada tentang rasa syukur kepada
Sang Pencipta, Toleransi, dan Memaknai tentang bagaimana Kita harus Menghargai
banyak hal”
Perjalanan
yang baik diawali dengan perencanaan yang matang, gak cuman tentang perjalanan
kehidupan menjadi sukses yang butuh rencana matang, tapi sekedar menghibur diri
memberikan hak tubuh untuk berjalan-jalan juga butuh perencanaan matang supaya
liburan itu beneran menghilangkan stress bukannya nambahin stress.
Alhamdulillah,
tahun ini berkesempatan lagi buat lihat Negeri Sakura yang kedua kalinya.
Bedanya tahun ini udah nyoba pakai biaya sendiri. Perjalanan ke Jepang udah di
susun serapih mungkin sama kakak ipar gue dari tahun 2016. Kita akan pergi ke
Tokyo, Kyoto dan terakhir pulang melalui kota Osaka. Gue pengen banget berbagi
cerita sama kalian tentang perjalanan gue kemarin di bulan April yang kurang
lebih selama 11 Hari di Negeri Matahari Terbit.
Perasaan
ketika berangkat tanggal 17 April 2017 hari Senin, 1 bulan yang lalu itu seneng
banget. Gak sabar buat langsung nyampe di Narita
International Airport Tokyo. Gue beda penerbangan dengan abang gue dan
keluarganya, gue pergi bertiga sama nyokap, sama adek pake penerbangan Garuda
Indonesia yan Boarding jam 8 malem tapi transit dulu di Denpasar, nah jadi
cerita selengkapanya begini deh…
Ketika Halo yang Ke-2 untuk
Sakura yang Cantik di negeri Matahari Terbit….
Berangkat
ke Negara dengan musim yang berbeda dengan Indonesia punya rasa sensasi
tersendiri khususnya ketika packing berlangsung. Setelah browsing keadaan cuaca
di Jepang saat itu maka banyak hal banget yang perlu disiapkan. April di Jepang
memiliki suhu sekitar 11 – 15 derajat celcius, oleh karena itu dari Indonesia
udah siap bawa coat-coat yang tebal
dan gak terlalu tebal supaya gak kedinginan lagi kayak pas ke Jepang pertama
kali tahun 2015, yang bener-bener saltum. Xixixi. Saking takutnya kedinginan,
gue dan mama sampe bawa coat 6 biji (padahal nyampe sana yang dipake itu-itu
aja, hehehe) alhasil koper bawaan jadi berat banget dan banyak. Tapi menurut
gue masih standar sih, hehe. Kita bawa tiga koper! Nah gue ada tips buat
packing perjalanan jauh yang butuh baju banyak dan bawa jaket banyak, yaitu:
1. Menggunakan plastic
Vacuum yang bisa kalian dapatkan dengan mudah di Online atau di Ace
Hardware guys. (Nb: ini efektif bangetttt!!! REKOMEN!)
2. Terus
kalau emang niatnya disana mau backpack tolong jangan ngikutin gue yang bawa
baju kebanyakan, jadi gak minimalis bawaannya, hehehe.
3. Abis
itu cara packing Vacuum Plastic yang benar adalah kalian masukin dulu
Plasticnya ke koper supaya bisa langsung membentuk luas/ukuran koper, baru abis
itu dimasukin bajunya, boleh pake cara bajunya digulung.
4. Jangan
lupa bawa tas kosong buat isi oleh-oleh (HAHAHA)
Itu dia Plastik Vacuum, yang ungu di tengah itu lubang buat mesin vacuumnya menghisap udara di plastik |
Penerbangan Indonesia – Jepang ke
Narita menggunakanan Garuda Indonesia harus transit terlebih dahulu di Denpasar
sekitar 1 – 2 Jam. Gue berangkat dari rumah udah dari jam 3 sore, nyampe
bandara Terminal 3 sekitar pukul setengah 5an jadi masih bisa santai jalannya.
Alhamdulillah, langsung udah boleh check-in, jadi udah lega gak bawa
barang-barang koper yang so heavy itu.
Perjalanan Jakarta-Denpasar hanyak sekitar 1 Jam 30 menitan. Sampai di Denpasar
langsung masuk imigrasi lagi dan itu memakan waktu cukup lama karena antrian
yang panjang, Alhasil nunggu di waiting
room untuk boarding lagi ke
jepang cuman sekitar 1 Jam doang.
Sebenarnya
gue gak suka naik pesawat kelamaan, karena di pesawat lama gue gak tenang dan gelisah
apalagi kalau Perser pesawatnya
bilang suruh kembali ketempat duduk karena cuaca di luar sedang buruk, fyuuhh.
Dan itu selalu terjadi beberapa kali selama 7 jam perjalanan Denpasar-Narita.
Untungnya, karena itu penerbangan malam, gue bisa tidur buat ngalahin
kegelisahan, hehe.
Sekitar
pukul 08.00 waktu Jepang, atau pukul 06.00 waktu Indonesia kita udah landing
dengan selamat di Narita Int Airport
pada tanggal 18 April 2017. Yeaaayyyy!! Kesan pertama gue adalah, Ternyata gak
sedingin yang gue bayangkan! Kesan selanjutnya adalah, Narita gak sebagus Haneda Int Airport, mungkin karena ini
airport tertua Tokyo kali ya. Tapi
overall ingatan gue dua tahun silam tetang Jepang masih samaa!!
Orang-orangnya sangat well service,
cekatan, cepat, dan disiplin! Keliatan pas antri imigrasi, saat itu penuh
banget, mungkin karena berbarengan sama Konser
Coldplay Tokyo, jadi banyak banget turis asingnya, Nah! Untuk mencegah
antrian yang panjang dan lama, pegawai Imigrasi sigap banget bikin counter tambahan kayak counter kecil di tengah-tengah untuk
nyicil beberapa pengecekan dokumen, jadi nanti di counter final lebih cepat lagi, WOW!.
Tanggal
18 April itu agendanya gak ada apa – apa, hanya check in hotel. Oia yang membedakan tahun ini sama dua tahun silam
adalah, penginapanya!! Karna kali ini jalan-jalannya rombongan jadi kita
memilih menginap di Air BnB ATAU Apato (Re:Apartemen) orang jepang. Kita
tinggal di daerah Shinjuku. Atau stasiun terdekat dengan apartemen kita adalah Wakamatsu-Kawada Station. Yang keluarnya
atau pintu Exitnya Kawada Exit. Jalan dari station ke apartemen cuman butuh
waktu 5 menit doang. Oia transportasi andalan kita adalah KERETA, SUBWAY kalau
di Tokyo. Jadi kalau dari airport kita langsung naik kereta ke arah Shinjuku
Station. FYI Route kereta TOKYO kalau kalian perhatiin itu ruwet abis kayak
benang ruwet, karena di Tokyo sendiri untuk jenis kereta itu ada macem-macem,
ada JR Line, ada Subway Line dsb, tapi guys tenang aja, tidak seribet itu
sebenarnya. Kalau di Jakarta sering naik KRL agak membantu kok, yang penting
intinya kita tahu station akhir yang mau kita tuju itu apa, nanti tingal kita
susun perjalanannya pake jalur mana aja, tinggal lihat petanya kok.
Untuk
tiket kereta sendiri kita pakai Tokyo Day Pass 72 Hour atau 3 hari dan pakai JR
PASS untuk perjalanan keluar kotanya. Pembelian tiket bisa pakai online dari
Indonesia, bisa juga beli langsung di stasiun. Untuk pembelian tiket biasa
tanpa yang paket-paket gitu kita bisa self service di mesin ticketing, tenaangg
ada englishnya kok. Mudah banget penggunaan mesinnya.
1. Atur
bahasa dulu jadi English
2. Pilih
adult ticket yang kita mau beli berapa, 1 atau 2 atau 3, biasanya tombolnya
bentuk orang gitu ada berapa orang, tinggal klik
3. Trus
pilih harga tiket yang kita mau beli. Kita bisa lihat di papan besar di atas
ticketing, kita mau ke stasiun mana dan harganya berapa, anyway kalau dalam
perjalanan kita butuh mengganti line (ada beberapa line berbeda yang perlu
dilaluin), kita gak bisa beli tiket langsung ke stasiun akhir, maksudnya adalah
kita harus membeli tiket untuk satu line dulu, setelah itu di stasiun tersebut
kita transit, exit terlebih dahulu baru beli tiket baru untuk ganti line
(khususnya kalau ganti jenis kereta). Tapi ada beberapa yang bisa tidak perlu
keluar exit tapi tiketnya langsung ke stasiun akhir walaupun berganti line.
Stasiun terpadat Tokyo (Shinjuku Station) |
Air
BnB di Tokyo cukup mahal dibandingkan di kota Kyoto atau Osaka, jadinya apato
yang didapatkan cukup kecil untuk 11 orang dewasa dan 3 balita yang luasnya
hanya 51 meter persegi hehe, tapi kalau di huni hanya 5 – 6 orang masih sangat
nyaman. Satu apartemen ada 3 ruang tempat tidur dengan kasur double bed, satu
kamar mandi plus ruang menyuci, dapur dan tempat menonton TV. Walaupun
minimalis, gue sangat suka sama layoutnya,
DAN yang perlu di ingat!!!! Di mana – mana, di Jepang setiap rumah atau
suatu kawasan dsb, selalu ada tempat sampah yang di pisah-pisah sesuai
kategori. Kalau di rumah, ada 2! Satu untuk botol plastik, kaleng dan kaca,
yang satunya untuk rubbish selain itu! DAN PERATURAN ITU SANGAT KETAT GUYS!!!
KALAU ENGGAK DI LAKUIN KITA BAKAL DI COMPLAINT! Soalnya gue mengalami itu,
hehehehe. Di hari terakhir gue tugas membuang sampah kedepan apato, itu
kondisinya udah kita pisahin loh, tapi terus ada nenek-nenek jepang menghampiri
gue sambil nunjuk-nunjuk sampah yang gue pegang sambil nyerocos pake bahasa
jepang yang gue gatau maksudnya apa! Yang gue tangkep dari gerakannya adalah
ternyata di plastik botol-botol yang gue bawa masih ada sampah selain botol,
kaleng dan kaca, alhasil selama kurang lebih 5 menit gue di cerocosin pake
bahasa jepang yang gue gak ngerti maksudnya apa, dia cuman bilang yang gue
inget DAME DAME DAME! Yang emudian hari gue tau DAME artinya tidak boleh
melakukan hal tersebut, ahahahaha!! Gue yang di cerocosin awalnya bales pake
bahasa inggris, please English I don’t know what do you mean?? (TERIMAKASIH
Justin Bieber atas lagunya), lama-lama gue kesel dia ngomong terus padahal gue
udah paham maksudnya apa, gue bales aja pake bahasa indo hahaha sambil
mangguk-mangguk dan gak lama dia pergi. Jadi guys seketat ituuuu.
OOTD depan Air BnB (Trust Homes) |
Well, Perjalanan gue di Jepang masih
panjang bingitzz, lanjut nanti di episode selanjutnya yaaahh…